Minggu, 03 November 2019

Sejarah Pahlawan Perjuangan Indonesia Adam Malik Dan Fatmawati

Sejarah Pahlawan Perjuangan Indonesia Adam Malik Dan Fatmawati-Pahlawan Perjuangan Indonesia Adam Malik Adam Malik dilahirkan di Desa Keling, Pematang Siantar, 22 Juli tahun 1917. Sejak remaja, ia telah akti berkiprah dalam pentaspolitik nasional. Iapernah mendirikan cabang Partai Indonesia di Medan dan kemudian dituunjuk sebagai ketuanya. Ia juga menggeluti dunia jurnalistik. Bersama Pandu Kartawiguna, Albert Manumpak Sipahutar, dan Mr. Sumanang, Adam Malikmendirikan kantor berita Antara pada tahun 1937.


Ketika Jepang menyatakan takluk kepada Sekutu, Adam Malik bersama para pemuda militan lainnya menghendaki Indonesia segera menyatakan diri untuk merdeka. Bersama dengan Choirul Saleh dan Sukarni, Adam Malik membawa Sukarno dan Mohammad Hatta ke Rengas Dengklok, Jawa Barat, dan mendesak dua pemimpin bangsa itu untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Karir politik dan diplomasi Adam Malik terus melejit setelah Indonesia merdeka. Ia pernah ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Uni Sovyet dan Polandia pada tahun 1959. Berkat kepiawaian dan kelincahannya dalam berdiplomasi secara rahasia dengan delegasi Belanda di Virginia, Amerika Serikat, Perjanjian New York akhirnya ditandatangani 15 Agustus 1962 hingga menyebabkan Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Adam Malik pernah ditunjuk untuk memulihkan keanggotaan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu pada tahun 1967. Selain itu, ia juga tercatat sebagai salah seorang pemrakarsa berdirinya ASEAN (Association South East Asia Nations) pada tanggal 9 Agustus tahun 1967. Selain itu Reputasinya yang baik  selaku diplomat ulung membuatnya terpilih sebagai Ketua Majelis Umum PBB ke-26 pada tahun 1974. Kelincahan dan kecerdikannya dalam berdiplomasi membuatnya dijuluki Si Kancil.

Adam Malik pernah menduduki jabatan selaku Menteri Luar Negeri selam 5 periode berturut-turut, sejak Kabinet Dwikora II hingga Kabinet Pembangunan II. Selepas dari jabatannya selaku Menteri Luar Negeri, Adam Malik ditunjuk menjadi Wakil Presiden Indonesia mendampingi Presiden Suharto. Pada tanggal 5 September 1984 Adam Malik wafat di Bandung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Kalibata, Jakarta. Pemerintah Indonesia menganugerahi gelar kehormatan Pahlawan Nasional kepadanyapada tahun 1990.
Fatmawati
Fatmawati Soekarno terlahir sebagai putri tunggal keluarga H. Hassan Din adalah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Fatmawati kecil bersekolah di HIS, lalu melanjutan ke sekolah kejuruan yang dikelola organisasi Katolik milik Belanda. Beliau juga aktif berorganisasi di Nasyiatul Aisyiah. Fatmawati kemudian berjumpa dengan Bung Karno yang dipindahkan ke tempat pengasingannya oleh Belanda.

Bung Karno kemudian menikahi Fatmawati setelah sebelumnya menceraikan istri beliau sebelumnya, Ibu Inggrit secara baik-baik. Antara Fatmawati Soekarno dan ibu Inggrid juga terjalin hubungan yang baik. Setelah beliau menikah di Jakarta pada tahun 1943, setahun kemudian lahir putra pertama yang diberi nama Muhammad Guntur Sukarno Putra sebagai sulung dan lima bersaudara.

Di Dalam masa perjuangan menjelang Proklamasi Kemerdekaan indonesia, Fatmawati ikut merasakan gelora perjuangan bangsa Indonesia. Saat kemerdekaan tiba, setelah Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan, diadakan upacara pengibaran bendera yang sederhana. Bendera Merah Putih yang kemudian berkibar gagah dan kemudian setelah  itu dijahit sendiri oleh Fatmawati Soekarno. Kini, Bendera Merah Putih tersebut disimpan dan dikenal sebagai Bendera Pusaka.

Pada tanggal 4 Januari 1946, pusat pemerintahan Indonesia di pindahkan di Yogyakarta, menyusul hadirnya tentara NICA yang membonceng kedatangan sekutu. Fatmawati Soekarno sendiri yang selalu mendampingi Bung Karno mendapatkan banyak simpati karena sikapnya yang ramah dan mudah bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada. Sebagai seorang ibu Negara, Ibu Fatmawati kerap mendampingi Bung Karno dalam melakukan kunjungan ke berbagai wilayah yang ada di Indonesia dan mengikuti kunjungan Presiden Sukarno ke berbagai negara sahabat. Peran yang aktif  serta wanita dalam pembangunan telah ditunjukkan ibu Fatmawati dengan melakukan kegiatan sosial kepada sesama,seperti aktif melakukan pemberantasan buta huruf dan mendorong kegiatan kaum perempuan.

Ibu  Fatmawati lahir di Bengkulu, tanggal 5 Februari 1923. Dan beliau wafat di Kuala Lumpur, 14 Mei 1980. Atas jasa-jasanya, beliau mendapat gelar Pahlawan Nasional sesuai dengan SK Presiden :Keppres No. 188/TK/2000, Tgl 4 November 2000.