Senin, 27 April 2020

Membandingkan Teks Laporan dengan Teks Deskripsi

Teks Laporan adalah jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Teks laporan disebut juga teks klasifikasi, struktur teks laporan yaitu pernyataan umum atau klasifikasi yang diikuti oleh anggota/ aspek yang dilaporkan. Sedangkan Teks Deskripsi adalah jenis teks yang berisi gambaran keadaan ( sifat, bentuk, ukuran, warna, dsb) sesuatu ( manusia/ benda) secara individual dan unik. Teks yang diutamakan hubungan antara keseluruhan dan bagian- bagiannya. Struktur dari teks deskripsi ini yaitu di deskripsikan yang di ikuti oleh bagian yang di deskripsikan.

Tujuan membandingkan teks laporan dan teks deskripasi adalah untuk mengetahui perbedaan diantara kedua teks tersebut. Perbedaan antara teks laporan dan teks deskripsi antara lain teks laporan bersifat global dan universal sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual. Pada teks tentang harimau yang berbentuk teks observasi melaporkan kehidupan harimau, misalnya, kalian dapat mulai dengan membuat klasifikasi jenis-jenis harimau, kemudian memaparkan bentuk fisik, ciri-ciri, habitat, dan kebiasaan hidup harimau. Sedangkan pada teks deskripsi tentang harimau menitik beratkan pada uraian bentuk ciri-ciri, dan keadaan sesuatu yang dideskripsikan untuk tempat dan waktu. Berikut ini adalah contoh teks laporan.

Hewan Langka di Indonesia
Struktur teks laporan terdiri dari pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan seperti pada contoh di bawah ini..
StrukturKalimat
Pernyataan umum
atau klasifikasi
Hewan langka adalah hewan yang memiliki spesies yang berisiko punah, baik
punah di alam liar (extinct in the wild) maupun sepenuhnya punah (extinct). Hewan dinyatakan langka berdasarkan rasio jumlah spesies (populasi) yang ada dan berdasarkan daerah persebaran habitatnya. Di Indonesia daftar hewan langka makin banyak dan panjang.
Anggota/aspek yang dilaporkanBerikut ini adalah daftar hewan dari kelas mamalia yang paling langka di Indonesia berdasarkan jumlah spesies populasinya meskipun oleh IUCN Redlist hewan-hewan itu dimasukkan ke dalam status hewan yang kritis.
  1. Badak jawa (Rhinocerus sondaicus). Hewan endemik Pulau Jawa dan hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon ini merupakan hewan paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20—27 ekor.
  2. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia),diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010).
  3. Macan tutul jawa atau macan kumbang (Panthera pardus melas). Subspesies ini berjumlah kurang dari 250 ekor.
  4. Rusa bawean (Axis kuhlii). Hewan langka endemik Pulau Bawean memiliki populasi antara 250--300 ekor (2006).
  5. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini tinggal 400-500 ekor.
  6. Beruk mentawai (Macaca pagensis). Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai ini mempunyai populasi antara 2.100--3.700 ekor.
  7. Orang utan sumatera (Pongo abelii). Hewan langka ini berpopulasi sekitar 7.300 ekor (2004).
  8. Simpai mentawai (Simias concolor). Endemik Kepulauan Mentawai ini berpopulasi 6.000--15.500 ekor (2006).
  9. Kanguru pohon mantel emas endemik Papua. Populasinya tidak tercatat.
  10. Kanguru pohon mbaiso atau dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia.
  11. Kera hitam sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Sulawesi ini memiliki populasi sekitar 100.000 ekor.
Anggota/aspek yang dilaporkanSelain sebelas hewan paling langka di Indonesia, masih terdapat hewan langka
lainnya yang oleh IUCN Redlist dimasukkan ke dalam status konservasi (terancam punah), satu tingkat di bawah kategori kritis. Hewan tersebut antara lain (diurutkan berdasarkan abjad nama Indonesia):
  1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis);
  2. Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi);
  3. Ajag (Cuon alpinus);
  4. Banteng (Bos javanicus);
  5. Bekantan (Nasalis larvatus);
  6. Gajah sumatera (Elephant maximus sumatranus);
  7. Gibbon kalimantan (Hylobates muelleri);
  8. Gibbon kalimantan white-bearded gibbon (Hylobates agilis);
  9. Kambing hitam sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis);
  10. Kanguru pohon goodfellow (Dendrolagus goodfellowi);
  11. Kucing merah (Pardofelis badia);
  12. Kukang jawa (Nycticebus javanicus);
  13. Kuskus (Phalanger alexandrae);
  14. Lutra sumatera (Lutra sumatrana);
  15. Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis);
  16. Macan dahan sumatera (Neofelis diardi diardi);
  17. Monyet sulawesi (Macaca maura);
  18. Musang air (Cynogale bennettii);
  19. Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus);
  20. Owa jawa (Hylobates moloch);
  21. Paus bersirip (Balaenoptera physalus);
  22. Paus biru (Balaenoptera musculus);
  23. Siamang (Hylobates klossii);
  24. Siamang (Symphalangus syndactylus);
  25. Tapir asia (Tapirus indicus);
  26. Trenggiling (Manis javanica);
  27. Ungko (Hylobates agilis); dan
  28. Wau-wau (Hylobates lar).

Setelah dicermati, ternyata daftar hewan langka Indonesia tersebut baru terbatas pada satwa dari kelas mamalia. Daftar hewan langka dari kelas burung (aves) belum dimasukkan. Berikut ini daftar nama burung langka yang ada di Indonesia.
StrukturKalimat
Pernyataan umum
atau klasifikasi
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat 1.500 jenis burung ditemukan di Indonesia. Beberapa jenis burung merupakan burung langka yang terancam punah.
Anggota/aspek yang dilaporkanBerikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Critically endangered” (Kritis; CR) atau sangat terancam punah. Status Kritis berada di bawah status EW dan EX. Daftar burung langka itu antara lain:
  1. Anis Bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis)
  2. Celepuk Siau (Otus siaoensis); sejenis Burung Hantu
  3. Cikalang Christmas (Fregata andrewsi)
  4. Dara Laut China (Sterna bernsteini)
  5. Elang Flores (Spizaetus floris)
  6. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
  7. Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
  8. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  9. Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
  10. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
  11. Kehicap Boano (Monarcha boanensis)
  12. Merpati Hutan Perak (Columba argentina)
  13. Perkici Buru (Charmosyna toxopei)
  14. Punai Timor (Treron psittaceus)
  15. Seriwang Sangihen (Eutrichomyias rowleyi)
  16. Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)
  17. Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
  18. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
Anggota/aspek yang dilaporkanBerikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Endangered” (Terancam; ER) atau terancam punah. Status “Terancam” berada di bawah status “Kritis” (CR). Daftar burung langka itu antara lain:
  1. Angsa Batu Christmas (Papasula abbotti)
  2. Bangau Storm (Ciconia stormi)
  3. Berkik Gunung Maluku (Scolopax rochussenii)
  4. Burung Madu Sangihe (Aethopyga duyvenbodei)
  5. Celepuk Flores (Otus alfredi); sejenis Burung Hantu
  6. Celepuk Biak (Otus beccarii); sejenis Burung Hantu
  7. Delimukan Wetar (Gallicolumba hoedtii)
  8. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
  9. Gagak Flores (Corvus florensis)
  10. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
  11. Kasturi Ternate (Lorius garrulus)
  12. Kehicap Biak (Monarcha brehmii)
  13. Kehicap Flores (Monarcha sacerdotum)
  14. Kehicap Tanah Jampea (Monarcha everetti)
  15. Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
  16. Kowak Jepang (Gorsachius goisagi)
  17. Luntur Gunung (Apalharpactes reinwardtii)
  18. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
  19. Mandar Talaud (Gymnocrex talaudensis)
  20. Mentok Rimba (Cairina scutulata)
  21. Nuri Talaud (Eos histrio)
  22. Opior Buru (Madanga ruficollis)
  23. Pergam Timor (Ducula cineracea)
  24. Punai Timor (Treron psittaceus)
  25. Pterodroma baraui
  26. Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea); sejenis Burung Hantu
  27. Serindit Flores (Loriculus flosculus)
  28. Serindit Sangihe (Loriculus catamene)
  29. Sikatan Lompobattang (Ficedula bonthaina)
  30. Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi)
  31. Trinil Nordmann (Tringa guttifer)

Buatlah teks tentang hewan tertentu yang sudah tergolong langka misalnya harimau. Ingatlah bahwa hewan yang ditulis tersebut bukan harimau secara umum, melainkan harimau atau gajah secara khusus, yang hanya terdapat di kebun hewan yang dikunjungi itu.

Pada teks tersebut, uraikan ukuran tubuhnya (tinggi, berat), keadaan fisiknya (gemuk, kurus), kesehatannya (terawat, tidak terawat), dan keadaan fisik yang lain seperti yang kalian lihat. Selain itu, kalian juga bisa menambahkan ukuran dan keadaan kandangnya (luas atau tidak, bersih atau tidak)

Apabila berhasil, teks tersebut bukan teks laporan, melainkan teks deskripsi. Amatilah teks itu dalam hal sebagai berikut. Judul deskripsi kalian menunjukkan kekhususan, bukan sesuatu yang umum, misalnya “Harimau di Kebun Hewan A”. Struktur teks deskripsi juga berbeda dengan struktur teks laporan. Pada laporan tahap-tahapnya adalah pernyataan umum atau klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan, tetapi pada deskripsi, tahap-tahapnya adalah pernyataan benda yang dideskripsikan^bagian yang dideskripsikan.

Teks Laporan
StrukturKalimat
Pernyataan umum
atau klasifikasi
Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui. “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
Anggota/aspek yang dilaporkanHarimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.

Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.

Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa. Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi harimau cenderung menurun karena sering diburu manusia. Oleh karena itu, harimau saat ini termasuk binatang yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.

Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni, dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam olahraga.

Teks Deskripsi
StrukturKalimat
Pernyataan benda yang disekripsikanHarimau yang ada di Kebun Binatang A berbeda dengan harimau pada umumnya. Harimau yang diberi nama “Gagah” itu tidak tampak gagah.
Bagian yang diseskripsikanBadannya kurus, matanya tidak tajam, dan keadaannya lemas seakan-akan empat kakinya tidak sanggup menopang tubuhnya untuk berdiri tegak. Rupanya Gagah tidak terawat. Binatang pemangsa itu tampak kurang makan. Kecuali itu, Gagah tidak tampak buas. Ia juga tidak memperhatikan bahwa di sekitar kandangnya terdapat banyak pengunjung yang melihatnya. Gagah tampak lesu dan malas bergerak. Gagah hanya diam meskipun situasi di sekitarnya hiruk-pikuk.

Kandangnya pun tidak nyaman untuk Gagah. Lantainya kotor, dindingnya kusam, atapnya bocor, dan pintunya yang terbuat dari besi itu juga tidak kukuh.

Seperti dicermati pada tulisan tentang harimau yang bernama Gagah di atas, kalimat yang dominan adalah kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggambarkan keadaan dan sifat fisik hewan tersebut. Harimau di Kebun Hewan A yang diuraikan tersebut juga tidak diklasifikasikan ke dalam kelas hewan tertentu. Pada teks deskripsi lebih memusatkan perhatian kepada keunikan harimau itu, sifatnya, dan keadaan kandang yang ditempatinya.