Bimbo adalah sebuah grup musik asal Bandung yang personelnya terdiri atas Sam Bimbo, Acil Bimbo, Jaka Bimbo, dan Iin Parlina. Lagu-lagu seniman bersaudara asal Bandung ini menemani berlapis generasi di Tanah Air. Mereka bersenandung tentang cinta, bercanda dalam lagu, mulai soal kumis, tangan, mata, sampai calon mertua atau membuat satire sosial. Tetapi, Bimbo juga bicara tentang Tuhan lewat lagu Tuhan. Bimbo didukung sejumlah seniman, seperti Iwan Abdulrachman yang banyak menulis lagu, seperti Melati dari Jayagiri sampai Flamboyan. Juga penyair Taufiq Ismail yang puisinya dilagukan Bimbo, seperti Dengan Puisi, Rindu Rasul, sampai Sajadah Panjang. Mereka memberi warna tersendiri pada khazanah musik pop negeri ini lewat lagu berlirik puitis, bernuansa religius.
Bimbo yang memang sudah identik dengan musik bernafas Islami. Bimbo menghasilkan musik yang variatif, mulai dari pop hingga qasidah. Sebagian besar dari masyarakat sepakat apabila Bimbo dikukuhkan sebagai kelompok musik yang memiliki banyak sekali karya bertema religius yang masih abadi hingga saat ini. Dalam kurun waktu 40 tahun Bimbo tidak sekedar tampil sebagai penghibur belaka. Fenomena Bimbo yang paling menarik adalah dalam hal menstransformasikan nilai-nilai religius melalui musik pop.
Lirik lagu religi Bimbo yang berkaitan dengan nilai pendidikan aqidah adalah lagu yang berjudul “Tuhan”. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan lirik lagu religi Bimbo sebagai berikut :
Tuhan, tempat aku berteduh
Dimana aku mengeluh dengan segala peluh
Berdasarkan sepenggal lirik lagu di atas, dapat diketahui konsep tauhid rububiyah yaitu adanya pernyataan bahwa Tuhan tempat berteduh dan mengeluh. Lirik lain dalam lagu Tuhan yang masih mengandung nilai pendidikan aqidah adalah sebagai berikut:
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala doa
Dari lirik di atas terdapat konsep tauhid al-Asma dan al-Sifat yaitu adanya pernyataan bahwa Tuhan (Allah) adalah Maha Esa, esa pada dzat dan sifatNya.
Berikut ini not angka lagu Tuhan dari Bimbo.
Paduan komponen ini juga yang membuat lagu religius Bimbo menjadi lagu sepanjang masa. Bait-bait syair “Tuhan” mempunyai kekuatan sangat dahsyat manakala benar-benar diselami tidak hanya pada bagian reffrain-nya saja tetapi juga sejak awal tembang. //Tuhan/Tempat aku berteduh/Di mana aku mengeluh/Dengan segala peluh/Tuhan/Tuhan yang maha esa/Tempat aku memuja/Dengan segala doa//.
Pemanfaatan lagu sebagai media penyampai pesan sebenarnya merupakan hal yang biasa jika dibandingkan dengan media penyampaian pesan lainnya. Namun, menjadi hal yang luar biasa ketika pendengar menangkap pesan yang disampaikan oleh penyanyi secara mudah. Jadi, penyanyi tidak sekedar menyanyi dengan suara indah, tetapi juga dapat menyampaikan pesan pada lagu tersebut. Tentunya untuk menyampaikan pesan pada lagu dengan mudah, harus didukung oleh kemampuan yang lainnya seperti kemampuan olah vokal yang baik dan kemampuan bermain karakter ketika bernyanyi.
Lagu bisa dikatakan menjadi media termudah untuk penyampaian pesan karena penikmatnya berada di semua kalangan. Sehingga pembuat/pengarang lagu jika ingin menyampaikan suatu pesan bisa dengan mudah membuat lagu
Pemanfaatan lagu sebagai media penyampai pesan sebenarnya merupakan hal yang biasa jika dibandingkan dengan media penyampaian pesan lainnya. Namun, menjadi hal yang luar biasa ketika pendengar menangkap pesan yang disampaikan oleh penyanyi secara mudah. Jadi, penyanyi tidak sekedar menyanyi dengan suara indah, tetapi juga dapat menyampaikan pesan pada lagu tersebut. Tentunya untuk menyampaikan pesan pada lagu dengan mudah, harus didukung oleh kemampuan yang lainnya seperti kemampuan olah vokal yang baik dan kemampuan bermain karakter ketika bernyanyi.
Lagu bisa dikatakan menjadi media termudah untuk penyampaian pesan karena penikmatnya berada di semua kalangan. Sehingga pembuat/pengarang lagu jika ingin menyampaikan suatu pesan bisa dengan mudah membuat lagu