Kamis, 16 April 2020

Menyimpulkan Isi Ceramah

Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Ceramah dapat dibedakan menjadi dua yaitu ceramah umum dan ceramah khusus. Ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini ersifat menyeluruh, tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.

Sedangkan ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada khalayak tertentu dan bersifat khusus baik dari materi maupun yang lainnya. Dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang mencakup audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yang menyesuaikan dengan audiens.

Antara pidato, ceramah dan khotbah pada dasarnya memiliki persamaan yaitu pengungkapan pikiran di hadapan orang banyak melalui ujaran dengan cara-cara tertentu. Dalam pelaksanaannya antara pidato, ceramah, dan khotbah terdapat perbedaan. Perbedaan itu terletak pada komunikasi antara pembicara dengan pendengar. Dalam pidato dan khotbah komunikasi cenderung terjadi satu arah dari pembicara ke pendengar, sedangkan dalam ceramah sering terjadi komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik.

A. Menyimpulkan Ceramah
Mendengarkan ceramah tidak hanya membutuhkan konsentrasi sepanjang ceramah berlangsung. Mendengarkan ceramah juga harus didukung kemampuan memahami dan mengambil simpulan tentang isi ceramah. Apalagi jika materi ceramah merupakan hal penting yang harus dikuasai. Untuk dapat mendengarkan ceramah dengan baik dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Mencatat Hal-hal Penting tentang Isi Ceramah
Materi ceramah memang biasanya berisi hal-hal yang penting. Namun, dari yang penting itu ada yang bisa dicatat sebagai hal inti yang merupakan pokok-pokok isi ceramah. Selain catatan tentang pokok-pokok ceramah itu sangat berguna, mencatat pada saat mendengarkan ceramah juga bisa menjadi sarana menjaga agar tetap konsentrasi terhadap ceramah.

2. Membuat Simpulan tentang Isi Ceramah
Pada akhir kegiatan mendengarkan ceramah, dapat membuat simpulan tentang isi ceramah yang telah didengarkan. Hal ini tentu dilakukan sebagai pengukur apakah ceramah yang disimak dapat dipahami atau tidak. Kegiatan menyimpulkan isi ceramah diawali dari hasil catatan pokok isi cermah yang telah kita buat, kemudian kita buat simpulannya.

Perhatikan contoh ceramah berikut ini.
Selamat pagi, salam sejahtera, Hadirin yang saya hormati, Selamat berjumpa kembali dalam program kesehatan. Kali ini akan membahas mengenai penyakit kulit.

Menurut data dari berbagai rumah sakit pendidikan di Indonesia, penyakit kulit yang paling banyak menyerang adalah eksim alias dermatitis.

Eksim itu jenisnya banyak dan dibagi atas berbagai macam, mulai dari eksim alergi, eksim bawaan, eksim akibat stres, atau eksim karena kontak dengan bahan iritan. Setelah eksim, penyakit kedua adalah penyakit-penyakit infeksi. Bicara soal infeksi jamur, kita mengenal panu dan kurap. Penyakit jamur kurap itu sebetulnya tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya jamur itu sendiri tidak berbahaya. Sifatnya oportunis. Jika kondisi memungkinkan, kurap menyerang. Kurap tidak 100% jahat atau patogen. Hanya karena ia biasa terdapat di “daerah-daerah rawan” seperti di sekitar paha, pasien suka malu pergi ke dokter. Sering kali mereka datang setelah kurap lama menetap dan tidak sembuh-sembuh akibat tidak tepatnya pemberian obat. Dokter pun kadang sudah sulit mendiagnosisnya, karena kurap sudah berubah rupa seperti penyakit kulit yang lain.

Hadirin yang berbahagia, Kondisi yang memungkinkan timbulnya kurap yang pertama adalah kelembapan. Indonesia merupakan daerah tropis, jadi pasti lembap. Penyebab kedua adalah kondisi kulit yang tidak menguntungkan, yakni pada tempat yang suhunya lebih tinggi dari sekitarnya, kemudian ada friksi (gesekan-gesekan). Penyebab yang kedua ini sebetulnya sering diakibatkan gaya hidup orang tersebut, misalnya suka memakai baju yang ketat, pakaian dalam ketat supaya perutnya tampak langsing, atau pakaian yang tidak menyerap keringat. Penularan kurap sendiri dapat terjadi dari binatang, karena jamur kurap dapat menyerang binatang-binatang berbulu, dari mulai kucing, anjing, dan tikus. Meskipun kita tidak punya peliharaan kucing atau anjing, apabila tikus yang ada di atap rumah terkena jamur, lalu di malam hari tikus turun, maka bulu yang rontok mengenai anak-anak, atau siapa pun, tikus pun menjadi penyebar.

Hadirin yang saya hormati, Gejala yang dirasakan pertama kali apabila terkena kurap adalah rasa gatal. Kadang-kadang gatalnya baru satu bintik saja, tapi kemudian melebar. Hal yang khas, dan bedanya dengan eksim, adalah batasnya yang tegas. Bagian tengahnya lama-lama kelihatannya seperti ada yang menyembul, tapi masih terus melebar.

Berkenaan dengan hal di atas, orang-orang yang terkena sering mengganggap ini hanya sakit gatal. Mereka akan memakai obat sendiri, kadang-kadang mengulang saja obat dari dokter yang dulu pernah dipakainya. Padahal obat itu bukan untuk jamur. Dengan pengobatan yang tidak benar, gambarannya berubah, mirip seperti eksim. Apabila dia datang ke dokter, dokter pun tidak dapat membedakan lagi apakah itu eksim atau bukan. Jadi, terus diberikan obat-obatan eksim yang sifatnya berlawanan.

Pasien diharapkan tidak mengutak-utik. Jadi bintik gatalnya dalam kondisi apa adanya, agar dokter tahu pasti jenis penyakitnya. Selanjutnya, pasien diminta membantu agar penyakitnya lebih cepat sembuh, misalnya dengan menghindari faktor predisposisi, seperti menghindari panas, kelembapan, gesekan, atau keringat berlebihan.

Setelah itu, penderita diminta menghilangkan sumber penularan berikutnya, karena jika tidak, penyakit dapat kambuh lagi. Misalnya, bekas celana jeans, yang masih mengandung repihan kulit, dapat menulari orang lain atau kembali menulari dirinya setelah ia sembuh, jika tidak dicuci dengan bahan-bahan pemati jamur, lalu dijemur dan disetrika.

Jika pakaian tidak disetrika, tapi disimpan di lemari, apabila dipakai lagi dapat membuat pasien terkena lagi. Hal ini karena sporanya masih bertahan meskipun sudah sebulan berlalu. Spora sangat kuat dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang panjang. Dapat juga digunakan sabun-sabun antiseptik atau yang mengandung sulfur saat kulit terkena gangguan jamur. Namun, jangan sampai menimbulkan iritasi. Jadi, dalam memilih sabun harus dilihat dulu kelainannya apa. Apabila akibat jamur saja, maka boleh memakai sabun sulfur. Namun, pada kondisi kulit tertentu yang kering, semisal eksim bawaan seperti pada anak-anak (kering pada lipatan lengan, putih-putih pada pipi, dan sebagainya) sebaiknya jangan, karena hal itu dapat membuat lebih gatal. Sebaiknya gunakan sabun yang ringan, yaitu yang netral.

Hadirin yang berbahagia, sebagai penutup, saya mengajurkan segeralah pergi ke dokter apabila timbul gejala gatal-gatal. Terima kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat bagi semuanya

Hal-hal Penting
  1. Penyakit kulit yang paling banyak menyerang adalah eksim alias dermatitis. Selain eksim penyakit yang banyak menyerang adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti kurap dan panu. 
  2. Penyebab penyakit kurap adalah kelembapan, kondisi kulit yang suhunya lebih tinggi dari sekitarnya kemudian ada gesekan yang diakibatkan akibat memakai pakaian ketat dan tidak menyerap keringat.
  3. Penularan kurap dapat melalui binatang berbulu seperti kucing, anjing, dan tikus. Jika hewan tersebut terkena kurap dan bulunya mengenai manusia kurap akan menyebar.
  4. Gejala kurap apabila terkena kurap adalah rasa gatal dengan bintik yang kemudian menyebar. Hal yang membedakan kurap dengan eksim adalah adanya batas yang tegas pada kurap, bagian tengahnya menyembul dan terus melebar.
  5. Penyakit kurap tidak sembuh-sembuh diakibatkan karena tidak tepatnya pemberian obat dan salah diagnosa dari dokter.
  6. Untuk menghindari penyakit kurap dapat dilakukan dengan menghindari faktor predisposisi, seperti menghindari panas, kelembapan, gesekan, atau keringat berlebihan. Selanjutnya menghilangkan sumber penularan berikutnya seperti bekas celana jeans, yang masih mengandung repihan kulit dicuci dengan bahan-bahan pemati jamur, lalu dijemur dan disetrika. Dapat juga digunakan sabun-sabun antiseptik atau yang mengandung sulfur.

Simpulan
Penyakit kurap disebabkan oleh kelembapan dan gesekan kulit akibat pemakaian pakaian ketat dan tidak menyerap keringat. Selain itu kurap juga disebabkan oleh hewan yang terkena kurap. Penyakit kurap bukan penyakit berbahaya, namun jika ditangani dengan cara yang kurang tepat penyakit tersebut sulit disembuhkan. Gejala penyakit kurap adalah rasa gatal yang kemudian menyebar. Untuk mencegah penyakit kurap dapat dilakukan dengan menghindari penyebab kurap seperti kelembapan, gesekan kulit, keringat berlebihan, mencuci pakaian dengan bahan pemati jamur, menyetrika pakaian, dan menggunakan sabun antiseptik.

Menyusun Ceramah
Berceramah tak jauh berbeda dengan berpidato atau bentuk-bentuk penyajian lisan yang lain. Satu hal yang sedikit membedakan antara keduanya adalah pada ceramah tujuannya lebih fokus pada penjelasan atau penyampaian informasi yang sebelumnya belum diketahui oleh pendengarnya. Jadi, pada ceramah, benar-benar pendengarnya belum tahu dan sangat membutuhkan informasi yang diceramahkan, sedangkan pada pidato terkesan sekadar melengkapi acara dan isi pidatonya kadang diabaikan oleh pendengarnya.

Untuk dapat melakukan kegiatan berceramah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Merencanakan ceramah dalam bentuk garis besar ceramah
Sebelum melakukan ceramah, persiapan yang perlu dilakukan adalah membuat rencana ceramah dalam bentuk garis besar materi yang akan disampaikan. Hal ini mirip dengan berpidato dengan metode ekstemporan, yaitu berpidato dengan pedoman kerangka pidato. Garis besar isi sebuah ceramah adalah sebagai berikut.
  • Pembuka. Berisi sapaan kepada para peserta ceramah, menanyakan keadaan peserta ceramah, mengajak bersyukur, sampaikan ucapan terima kasih atas diberikannya kesempatan berbicara di depan para peserta, sampaikan harapan.
  • Pengantar menuju materi ceramah. Berisi penyampaian judul ceramah, isi materi yang akan dibahas, serta pentingnya materi tersebut dibahas dalam ceramah, perlu disampaikan juga metode ceramah, kapan peserta boleh bertanya, bagaimana prosedur penyampaian pertanyaan dan sebagainya.
  • Materi inti. Berisi penyampaian isi materi ceramah dengan uraian dan contoh sejelas-jelasnya sehingga peserta ceramah memperoleh kejelasan dan kepuasan setelah ceramah.
  • Simpulan ceramah. Sebelum ceramah diakhiri, sampaikan simpulan isi pembicaraan agar para peserta memperoleh satu pemahaman tentang materi yang diceramahkan.
  • Penutup. Jika sudah tidak ada pertanyaan atau permasalahan yang perlu dibahas dalam ceramah dan waktu yang disediakan untuk ceramah telah usai maka akhiri ceramah dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian para peserta dalam mengikuti ceramah dan sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian ceramah.

2. Mencari pendukung materi ceramah
Memberikan ceramah merupakan kegiatan menjelaskan suatu materi kepada para peserta ceramah. Oleh karena itu, isi materi harus didukung dengan berbagai bahan pendukung, sumber referensi dan sumber materi yang lain. Berdasarkan topik yang dipilih, carilah materi pendukung selengkap mungkin.

3. Melatih keberanian dan kelancaran berceramah
Kunci sukses orang berbicara di depan umum adalah keberanian. Sebagus apa pun persipan yang telah direncanakan, jika tidak didukung dengan keberanian menyampaikan materi pembicaraan di depan umum, maka persiapan tersebut menjadi sia-sia dan tidak berarti karena ceramah akan menemui kegagalan.